Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Solusio Placenta, Serta Apa Saja Tanda dan Gejalanya ?

Medianers ~ Apa itu solusio placenta? Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Ini bisa berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya. Dalam keadaan normal, plasenta melekat pada dinding rahim, dan bayi akan terhubung atau melekat pada tali pusar.

Apabila ibu hamil mengalami solusio plasenta, maka plasenta akan terpisah dari rahim ibu hamil terlalu cepat, sebelum bayi siap untuk dilahirkan.

Apa Bahaya dari Solusio Plasenta?

Jika hanya sebagian kecil dari plasenta yang terpisah, itu mungkin tidak menimbulkan banyak masalah. Tetapi jika sebagian besar atau semuanya terlepas dari rahim, maka kondisi demikian dapat menyebabkan luka serius bagi ibu hamil dan bayinya.

Kemungkinan besar, ibu hamil akan mengalami beberap hal, yakni kehilangan darah yang dapat mengakibatkan syok , sehingga ibu hamil membutuhkan transfusi darah. Kemudian, apa bila terjadi perdarahan berlebihan, maka berimbas pada pembekuan darah, dan akan terganggu sistem.

Jika perdarahan terus- menerus, ibu hamil juga berisiko mengalami gagal ginjal atau kegagalan organ lain. Bahkan, ibu hamil dan bayi bisa tidak terselamatkan nyawanya.

Apabila ibu hamil terindikasi mengalami solusio plasenta, maka pertolongan terbaik adalah harus segera dilakukan tindakan pembedahan, yaitu sectio caesaria.

Apa yang Akan Terjadi pada Bayi, Jika Ibu Hamil Mengalami Solusio Plasenta?

Kemungkinan besar bayi lahir dengan prematur. Ini berarti, bayi akan lahir sebelum 37 minggu. Sekitar 10% bayi yang lahir dari ibu dengan solusio plasenta masuk dalam kategori ini.

Seandainya bayi lahir prematur karena kondisi solusio plasenta, bayi kemungkinan lebih cenderung mengalami masalah kesehatan sejak dini dan di kemudian hari.

Apa saja Gejala Solusio Plasenta?

Solusio plasenta mempengaruhi sekitar 1% wanita hamil. Ini dapat terjadi kapan saja setelah 20 minggu kehamilan, tetapi itu paling sering terjadi pada trimester ketiga.

Ketika itu terjadi, biasanya tiba-tiba. Ibu hamil mungkin melihat pendarahan melalui "v". Jumlah darah bisa bervariasi. Bisa saja darah tidak banyak keluar dari "v". Sebab, darah bisa saja terperangkap di dalam rahim.

Tanda-tanda Solusio Plasenta lainnya ?

Nyeri di perut atau punggung, kemudian adanya kontraksi berulang dan cepat di rahim. Gangguan placenta bisa terjadi sedikit demi sedikit. Ketika itu terjadi, mungkin ibu hamil akan mengalami perdarahan ringan yang terjadi dan tidak aktif.

Apa Penyebab Solusio plasenta?

Seringkali, tidak diketahui penyebabnya. Diduga minum alkohol atau menggunakan kokain saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya solusio plasenta.

Kemudian, penyebab lainnya adalah karena gangguan placenta pada kehamilan sebelumnya. Jika sudah pernah memiliki riwayat solusio plasenta seblumnya, kemungkinan sekitar 10% kemungkinan itu terjadi lagi.

Dilansir dari WebMD, menyatakan penelitian menunjukkan bahwa wanita yang merokok sebelum hamil meningkatkan peluang mereka mengalami gangguan plasenta sebesar 40%.

Tekanan darah tinggi juga diduga sebagai penyebabnya. Dan, masalah dengan kantung ketuban juga sebagai pemicu solusio plasenta. Sebab, kantung tersebut diisi dengan cairan. Jika ada yang merusaknya atau membuatnya bocor sebelum ibu hamil siap melahirkan, kemungkinan akan terjadi solusio plasenta.

Selain hal diatas,kemungkinan ibu hamil akan mengalami gangguan plasenta lebih tinggi jika berusia 35 tahun atau lebih tua. Dalam banyak kasus, sang ibu berusia di atas 40 tahun berisiko.

Penyebabnya lainnya diduga melahirkan lebih dari satu bayi. Terkadang, melahirkan bayi pertama bisa membuat plasenta terpisah sebelum bayi berikutnya siap lahir.

Trauma abdomen. Ini bisa terjadi jika Anda jatuh dan perut terbentur. Itu juga bisa terjadi dalam kecelakaan lalu lintas dan perut Anda terluka, jadi selalu ingat untuk memasang sabuk pengaman.

Anda tidak dapat mencegah gangguan plasenta, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda hindari, seperti tembakau dan alkohol, untuk mengurangi risiko.

Anda harus memberi tahu dokter jika Anda pernah mengalami silusio plasenta sebelumnya. Sebab, dokter akan mengawasi dengan ketat. Dan juga mungkin menyarankan cara lain untuk mencegahnya terjadi lagi.

Bagaimana Cara Solusio Plasenta Didiagnosis?

Jika ibu hamil mengalami tanda dan gejala sebagaimana yang diuraikan di atas, maka Anda harus segera menemui dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menjalankan tes darah, dan juga dapat melakukan ultrasound untuk melihat ke dalam rahim Anda. (Ultrasound tidak selalu menunjukkan gangguan plasenta).

Bagaimana Cara Pengobatan Solusio plasenta ?

Plasenta tidak dapat disambungkan kembali, jadi pilihan perawatan Anda bergantung pada seberapa jauh usia kehamilan Anda.

Jika Anda kurang dari 34 minggu hamil: Anda mungkin harus pergi ke rumah sakit untuk pemantauan, asalkan detak jantung bayi Anda normal dan gangguan plasenta tampaknya tidak parah.

Baca juga : Apa itu Placenta Previa, dan Apa Saja Gejalanya?

Jika bayi Anda tampak baik-baik saja dan Anda perdarahan berhenti, Anda mungkin bisa pulang ke rumah. Anda mungkin juga bisa minum obat untuk membantu paru-paru bayi berkembang lebih cepat jika Anda melahirkan lebih awal.

Jika Anda hamil lebih dari 34 minggu, kemungkinan Anda mungkin masih dapat melahirkan secara normal jika kelainan tidak tampak berat.

Jika ya, dan itu membahayakan kesehatan atau kesehatan bayi Anda, Anda perlu segera melakukan Bedah Sesar. Anda mungkin juga membutuhkan transfusi darah.( Disadur dari WebMD Reviewed by Kecia Gaither, MD, MPH/ Editor: Anton Wijaya)

Baca juga : Atonia Uteri Merupakan 'Malaikat Pencabut Nyawa' Pasca Melahirkan