Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jamu Herbal dan Obat Tradisional Palsu Berbahaya

Medianers ~ Di pasaran  beredar Obat Tradisonal palsu, berkedok jamu/herbal yang komposisinya mengandung zat kimia. Tetangga saya pernah bertanya. Kenapa Jamu yang saya konsumsi berefek makan menjadi enak, tidur tambah pulas dan reaksi obat terasa cepat menghentikan nyeri pada lutut dan pinggang? Tapi, jika tidak dikonsumsi penyakit Rheumatik kambuh lagi. Kemudian, jadi ketergantungan dengan jamu tersebut?

Saya balik bertanya. Apakah jamu tersebut ada tertulis izin BPOM RI nya? Beliau menjawab. Tidak. Saya jawab lagi bahwa jamu yang ia konsumsi adalah jamu palsu yang mengandung zat kimia.

Badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) merilis jenis obat Rheumatik dan penghilang rasa sakit yang paling banyak di racik menjadi jamu. Diantaranya obat kimia, seperti Fenilbutason,Metampiron, Asam Mefenamat dan Parasetamol.

Obat-obatan yang diracik tersebut tidak memenuhi standar pengobatan. Karena, dosis tidak jelas, kemudian sudah termasuk unsur penipuan. Berkedok obat tradisonal.

Hati-hati membeli dan mengkonsumsi jamu palsu berbahaya

Rayuan maut banyak bertebaran dipasaran dengan iming-iming back to nature . Konsumen diharapkan teliti, Yang harus diperhatikan dengan seksama ketika membeli adalah, Apakah ada tercantum izin BPOM RI dilabel jamu? kemudian baca komposisi dan alangkah lebih baik konsultasikan dulu pada dokter anda.

Ingat. Penggunaan obat yang tidak sesuai dosis dan indikasi dapat menyebabkan kerusakan ginjal,hati dan jantung.Badan POM telah memberi peringatan keras bahwa daftar jamu/obat tradisional dibawah ini tidak boleh dikonsumsi: