Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jembatan Layang Kelok 9 Tempat Rekreasi Mengasyikan

Medianers ~ Jembatan Layang Kelok 9 terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota (Sumbar). Awal mula jembatan layang ini dibuat bertujuan untuk memudahkan kelancaran transportasi antara Sumbar dan Riau. Sebelum dibangun jembatan layang, sering terjadi kemacetan panjang disana, sebab bus,truk, mobil pribadi serta sepeda motor dari arah Riau menuju Sumbar dan dari Sumbar menuju Riau begitu padat.

Apalagi dihari-hari besar seperti Lebaran dan akhir tahun. Dihari besar tersebut, pengendara berjam-jam antrian untuk melewati pendakian/penurunan berlika-liku yang berjumlah 9. Untuk mengatasi kemacetan parah, pemerintah membangun jembatan layang diatas kelok 9. Pengendara dari Riau ke Sumbar melewati jembatan layang, sedangkan pengendara dari Sumbar menuju Riau tetap melewati kelok 9. Artinya diberlakukan jalan satu arah.

Sejak jembatan layang kelok 9 diresmikan oleh Pak SBY tahun 2013 lalu, pengunjung yang berada diatas jalan layang terkagum-kagum melihat kebawah, karena terdampar pemandangan nan indah. Setiap pengendara yang belum pernah melewati jalan itu, dipastikan akan berhenti untuk mengambil gambar serta menyaksikan pemandangan  natural ditunjang oleh pembangunan infrastruktur yang wah. Selain sisi kiri dan kanan hutan lebat, juga terlihat tebing, dibadan tebing berlika-liku jalan aspal yang dilewati oleh kendaraan.

Jembatan layang kelok sembilan (9) jadi menarik karena dibangun diitengah hutan. Seandainya dibangun dikota mungkin sebuah hal biasa, karena orang-orang sudah biasa menyaksikan kemegahan. Atas dasar itu, setiap orang yang melewati dipastikan memakirkan mobilnya kepinggir jalan layang untuk menjepret pemandangan. Pengunjung yang banyak singgah, juga membawa berkah bagi masyarakat sekitar.

Banyak bedeng/ tenda berjejer dibahu jalan dilengkapi tempat duduk bersantai. Pedagang kaki lima di jembatan layang ini, menawarkan minuman hangat, seperti kopi, teh,dll serta makanan mie instan dan jualan andalannya adalah panggang jagung (Jagung Bakar).

Pantauan penulis, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, hal ini sangat bagus. Namun ,untuk keindahan dan ketertiban sangat menganggu pengemudi yang lewat, sebab sisi kiri dan kanan disesaki oleh kendaraan parkir serta warung-warung tak tertata.

Semoga suatu hari orang yang punya kewenangan (pemerintah daerah) dapat mengatur ini menjadi lebih tertib, semisal membuatkan toko-toko kecil yang rapi dan teratur, sehingga tidak merusak pemandangan alam yang indah itu atau merusak citra infrakstruktur jembatan yah 'wah' itu menjadi jelek oleh tenda-tenda pedagang. Dan, paling penting penulis juga tidak sepakat jika pedagang itu digusur, sebab pengemudi yang singgah jadi susah pula memesan minuman atau makanan.

Jika pemerintah berkenan, lereng-lereng ditepi jalan kelok sembilan, tanamlah bunga yang berwarna-warni dan buat taman-taman mini sehingga sempurnalah keindahan itu dilihat dari atas (Jembatan layang).

Mata pengendara yang lelah menjadi segar kembali setelah menyaksikan bunga,kehijauan dan keindahan taman saat beristirahat ditoko-toko yang telah disediakan, sambil meneguk kopi panas. Selain berfungsi mengurai kemacetan, Jembatan layang kelok sembilan menjadi tempat rekreasi mengasyikan pengunjung yang kebetulan lewat, juga mampu meningkatkan perekonomian daerah. Semoga.