Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beda Operasi Cito dengan Elektif

Medianers ~ Orang awam barangkali sulit membedakan antara operasi cito dengan elektif. Dalam suatu kasus, ada tindakan operasi bisa diundur dari jadwal yang telah ditetapkan, meski pasien mengalami rasa sakit. Ada kemungkinan tindakan operasi akan dilakukan beberapa jam atau di hari berikutnya.

Sementara itu, ada pula tindakan pembedahan dilakukan harus segera, tanpa menunggu waktu lama. Untuk itu, Medianers mencoba menjelaskan melalui tulisan ini tentang perbedaan antara operasi cito dengan operasi elektif di kamar operasi rumah sakit, berikut penjelasannya.

Tentang Operasi Cito

Operasi cito adalah operasi yang harus segera dilakukan. Misal pada kasus ibu hamil yang akan melahirkan, tapi mengalami perdarahan karena plasenta previa (plasenta menghambat jalan lahir), sehingga bayi tidak bisa lahir melalui jalan normal, atau feital distress (gawat janin). Maka, tindakan pembedahan sectio caesaria harus segera dilakukan.

Seandainya, di sebuah rumah sakit hanya memiliki 1 unit kamar operasi, dan kebetulan diwaktu yang sama akan dijadwalkan pula ada pembedahan tumor. Maka pasien yang akan dioperasi pengangkatan tumor itu, diundur dulu jadwal operasinya hingga pembedahan pasien cito selesai.

Tujuan tindakan operasi pada kasus cito, untuk menyelamatkan ibu dan bayi dari ancaman kematian. Biasanya rencana tindakan operasi harusnya pasien dianjurkan puasa 6-8 jam, tidak menjadi patokan pada kasus dimaksud. Meski pasien 1 jam yang lalu makan, tidak membatalkan tindakan pembedahan. Operasi tetap dilakukan.

Operasi cito ini, sering terjadi pada kasus kebidanan, karena 2 nyawa yang harus diselamatkan. Jika penanganannya terlambat , maka ada kemungkinan salah satu atau keduanya tidak terselamatkan. Maka dari itu, tindakan operasi cito sering dilakukan oleh dokter ahli kandungan dan kebidanan bersama tim anestesi dan perawat kamar operasi.

Tindakan Operasi Elektif

Tindakan operasi elektif adalah tindakan pembedahan yang direncanakan atau dijadwalkan. Ini bisa dilakukan pada kasus yang tidak emergensi, seperti bedah katarak, pengangkatan tumor, dan operasi kista, serta tindakan pembedahan yang tidak dalam mengancam nyawa, serta tidak dalam keadaan emergensi atau gawat darurat.

Pada tindakan operasi elektif, idealnya pasien calon operasi dipersiapkan dengan matang, melalui pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, radiologi, dan pemeriksaan EKG, serta dianjurkan puasa jelang operasi 6-8 jam. Bahkan, pasien dirawat dulu di ruang perawatan sebelum tindakan pembedahan.

Tindakan operasi elektif biasanya diberitahukan atau dicalonkan oleh dokter bedah atau perawat ruangan pada petugas kamar operasi 1 hari menjelang operasi. Dan, petugas kamar operasi maupun petugas anestesi esoknya, telah menyiapkan segala keperluan terkait instrumen, obat dan alat-alat bedah yang dibutuhkan sesuai jadwal yang telah ditentukan. (Anton Wijaya)

Terkait : Jadwal Kerja Perawat On Call di Kamar Operasi

Posting Komentar untuk "Beda Operasi Cito dengan Elektif"