Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ari Wanhari : Iba Hati Meninggalkan Kota Payakumbuh

Medianers ~ Sebagaimana ungkapan usang, " Hujan emas di rantau orang, hujan batu di kampung halaman. Nan kampung halaman tetap tercinta." Hal itu yang dirasakan Ari Wanhari, (31) pria tampan asal Solok yang akhirnya pindah pulang ke kampung.

"Ibo hati maninggaan kota biru." Ucap Ari Wanhari yang lulusan Akper YPTK Solok tahun 2008 ini pada medianers. Artinya " Iba hati meninggalkan kota biru ( kota biru merupakan julukan kota payakumbuh.

Ari Wanhari telah 7 tahun menetap di Kota Payakumbuh, ia lulus seleksi tes CPNS di Payakumbuh dan terhitung sejak 1 januari 2010 sebagai CPNS dan ditempatkan dinas di Instalasi Bedah Sentral RSUD dr Adnaan WD yang akhirnya bulan februari 2017 ini pindah tugas ke Rumah Sakit Umum Daerah Solok.

Selama menjalani tugas, ia sudah banyak merasakan 'asam-garam' sebagai Perawat pelaksana di kamar operasi. Dan, sudah banyak pula terjalin ikatan persaudaraan dengan sesama sejawat di rumah sakit. Begitupun di lingkungan tempat ia tinggal.

Pria tampan dari Solok tersebut telah dikaruniai dua orang putri cantik, Zifa (5) dan Zira (3) dari seorang istri yang ramah dan sabar, Pebi Eldio HS.

Saat medianers kunjungi, ke tempat tinggal Ari Wanhari di Perumahan Padang Somuk, Kelurahan Talang Payakumbuh, jelang kepindahannya ke Solok, (8/2), Ari Wanhari berucap, "barusan istri saya ( red: Pebi) menangis bang, ia sedih meninggalkan Kota Payakumbuh. Kami sudah menempati rumah ini selama 4 tahun, dan sudah banyak suka-duka disini. Di Payakumbuh toleransi dan rasa persaudaraan begitu kental, sebetulnya saya berat meninggalkan kota ini. Tapi apa daya, demi berbakti kepada kedua orang tua, saya harus pindah ke Solok," ungkapnya.

Ari Wanhari anak kedua dari tiga bersaudara ini juga menyisakan kenangan manis bagi kawan-kawannya di Payakumbuh. Kepindahannya ke Solok juga menyisakan rasa haru dan kesedihan.

Ajo Raswin misalnya, ia mengatakan, "canggung awak, hilang sahabat kita satu, bagaimana dengan gelaran 'seminar'," ungkapnya pada medianers. Seminar yang dimaksud adalah kegiatan belajar-mengajar serta diskusi yang sering diselenggarakan ditempat mereka bekerja.

Hal itu pula dirasakan oleh Muhammad Idral ( Baim), " Sedih kita berpisah dengan Ari Wanhari, hilang teman baik kita satu orang." Ungkap Baim.

Lain lagi dengan sahabat Ari yang lain, yang tak tertuliskan namanya satu-persatu, mereka juga ungkapkan rasa sedih berpisah dalam sebuah grup diskusi tertutup, mereka mendoakan Ari Wanhari agar betah dan bisa berbuat terbaik ditempat kerja baru.(AntonWijaya)