Profesi perawat di mata blogger
Seperti postingan sebelumnya, tidak terlepas dari aroma keperawataan dan kesehatan, memang blog ini di dedikasikan untuk menginformasikan seputar keperawatan dan kesehatan.
Tidak bisa di ingkari bahwa informasi miring tentang perawat banyak di dengar, yang mana menyatakan perawat kasar, perawat tidak tanggap terhadap keluhan pasien dan banyak berita kurang sedap tentang perawat. Pernyataan tersebut sedikit subjektif karena saya tidak menyebutkan siapa yang memberitakan dan kapan berita itu beredar.
Hal diatas, hanya sebagai pengantar sisi negatif perawat di mata masyarakat, memang seseorang akan terpacu dengan kritikan dan masukan, kalau tidak mau di kritik dan lain sebagainya maka orang tersebut tidak akan melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Alat pemotivasi untuk menjadi lebih baik atau sesuai dengan yang di harapkan masyarakat tentunya tidak dengan kritikan saja tetapi bisa berupa reward atau penghargaan, saya sangat jarang mendengar berita atau informasi tentang penghargaan kepada perawat baik di koran maupun di televisi, meskipun ada sisi positif tentang perawat atau keperawatan untuk di beritakan.
Setiap profesi tentunya mempunyai sisi baik dan buruk, begitu juga dengan profesi keperawatan. Pada dasarnya, profesi keperawatan adalah profesi mulia, berorientasi pada kemanusiaan, khususnya di bidang kesehatan. Jika ada perawat yang kasar, tidak tanggap dan peduli terhadap kondisi dan keluhan pasien, itu adalah oknum, hal tersebut juga akan di temui pada profesi lain, artinya tidak semua perawat demikian, perawat yang berprilaku negatif tersebut hanya butuh pembinaan dari instansi terkait maupun organisasi profesi.
Sebagai cerminan bagi saya, baik atau buruk tentang perawat tentunya pengunjung dan sahabat blogger mempunyai pengalaman tersendiri tentang sosok perawat dan profesi keperawatan, baik ketika di rawat di rumah sakit, klinik dan puskesmas. Untuk itu, mari kita berbagi pengalaman tentang semua itu, silahkan sampaikan disini, seperti apa perawat di mata anda?...
Saya setuju sobat bahwa ada perawat yang baik dan ada juga yang berprilaku tidak baik, profesi lain juga ada seperti itu kok. Kalau penghargaan memang jarang didengar yang di berikan untuk perawat, semoga perawat indonesia menuju kearah yang lebih baik dan pelayanan kesehatan yang di berikan semakin berkualitas.
BalasHapussetuju sekali, jangan karena kesalahan seseorang terus disama-ratakan bahwa semua perawat seperti itu.
BalasHapustiap orang punya pandangan yang berbeda-beda, kalaupun ada yg berkata demikian...yang sabar ya...
BalasHapusambil sisi positifnya saja.
Saya baru tau kalau ada yg berpendapat perawat ada yang kasar dsb. Sejauh yg saya tau ya perawat itu asisten dokter/suster kan, jadi tugasnya membantu pekerjaan mereka (sory kalau salah), soalnya adik perempuan saya juga perawat di salah satu RS bersalin di Cirebon.
BalasHapusMungkin kalau ada salah2 dalam pekerjaan itu wajar, perawat juga manusia, dan juga mungkin pengaruh jam kerjanya yang tergantung shift.
Menurut saya, pekerjaan ini mulia sebagaimana pekerjaan2 lainnya.
Maju terus sob, berikan yg terbaik! :)
Oh ya, lupa...Blogku: htpp://keperawatanku.blogspot.com
BalasHapusperawat adalah profesi mulia sahabat
BalasHapusperawat adalah profesi mulia
BalasHapusperawat juga manusia... jadi kalau kadang muncul sikap yang tidak baik itu masih wajar... sepanjang ia mau memperbaiki sikap itu...
BalasHapusdulu ada 2 profesi di negeri ini yang paling 'tidak terperhatikan' (saya gunakan kata 'tidak terperhatikan' untuk menghindari kesan sengaja tidak diperhatikan) yaitu guru dan perawat, namun sekarang tinggal satu yaitu: PERAWAT ! Payah republikmu ini kawan !
BalasHapusaku gak suka ama perawat yang beda-bedain pasien dari jenis kawamar perawatan
BalasHapusdulu pernah di rawat di kelas 3 gara-gara penuh. Kok perawatnya judes.
Beda amat saat pindah ruangan ke kelas 1
Profesi apapun tetap sangat tergantung pada orang-2 yg menjalankannya.
BalasHapusPekerjaan apapun yang dilakukan dg hati dan kesungguhan pasti akan menghasilkan yang terbaik, entah itu bagi dirinya sendiri ataupun bagi orang lain.
Perawat juga manusia, yg tak lepas dari kesalahan. Tapi emang seharusnya dalam bekerja harus mengedepankan profesionalitas. Jika kita bekerja dg sungguh-2 maka orang pasti akan menghargai pekerjaan kita.
BalasHapusak jg disekitar dunia kesehatan.. perawat baik2 aja menurut ak..
BalasHapusbagus menurut aq, aq banyak kok pernah lihat yg profesinya perawat ikutan ngeblog, bisa lebih mengekpresikan pikirannya dan d share
BalasHapusAdakah hubungan penerimaan jasa perawat terhadap pemberian pelayanan terhadap pasien?
BalasHapusDan pun menurut saya idealnya proses komunikasi antara perawat dan pasien mempunyai fase-fase.maksudnya disini tidaklah mungkin seseorang yang sakit datang kerumah sakit tiba tiba di depan ugd langsung dibentak bentak oleh perawat.jikalau siperawat marah pasti ada sebabnya mungkin saja sipasien atau keluarga yang berkomunikasi dengan perawat menggunakan kata kata yang tidak enak didengar makanya seorang perawat marah.idealnya perawat tidak boleh terpancing emosinya.namun perawat juga manusia yang punya batas-batas kesabaran.belum lagi ditambah beban kerja yang tidak seimbang antara jumlah perawat yang bekerja dengan jumlah pasien.hal ini biasanya ditemui diruangan igd ataupun ruangan rawat inap.belum lagi pekerjaan profesi lain yang dilimpahkan kepada perawat yang menambah beban kerja dari siperawat.apapun itu semoga keperawatan di indonesia semakin maju.dan image image jelek terhadap perawat pun semoga tidak terdengar lagi.perlunya uu yang jelas yang mengatur tugas dan wewenang perawat mungkin saja akan membuat keperawatan diindonesia setidaknya maju seperti negara lain.mungkin saja sekarang guru yang telah disertifikasi berbeda dengan guru dahulu.
To Anil, Saya pikir terdapat hubungan yang kuat antara kesejahteraan dengan kualitas kerja , sebab mengutip dari hasil thesis Arif Susandi, mahasiswa Manajemen UNMER Malang, yang mengatakan "Dari hasil analisis korelasi didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,953 menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan searah. Artinya semakin besar insentif yang diberikan maka produktivitas karyawan juga akan meningkat."
BalasHapus(http://digilib.unmer.net/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlnode-gdl-s1-2004-arifsusand-1400&q=Al).
Memang sepenuhnya kita perawat tidak bisa beracuan seperti itu, karena perawat berorientasi pada manusia, tidak memandang manusia sebagai lahan bisnis atau objek yang akan memperkaya diri, seharusnya pemerintah dan DPR mengetahui itu, bahwa perawat juga butuh kesejahteraan.
Terkait perawat ada yang melayani pasien tidak sepenuh hati, itu kembali kepada oknum dan instansi masing-masing, bahwa perawat itu butuh pembinaan dan perhatian.
profesi perawat itu mulia, tetapi harus dijalani dengan iklas jika tidak ya sama aja.
BalasHapusPerawat termarginalkan oleh sistem kita,,,Sabar kawan, Kalo pemerintah ngga peduli sama perawat ga apa2, tetap aja kerja dengan ikhlas biar Tuhan aj yang memberikan "reward"x...
BalasHapusselagi manusia masih hidup sifat2 spt, marah jengkel,sedih,menangis,bahagia,tertwa dsbnya pasti kerap kali hadir dalam kehidupan manusia. Munculnya sifat2 itu ada sebabnya, nah perawatkan juga manusia, wajarlah salah satu dari sifat itu akan muncul misalnya marah..nah jangan karena munculnya sifat itu, terus semua perawat di just judes..keterlaluan
BalasHapusKesejahteraan perawat tidak pernah diperhatikan, padahal beban kerja dan tanggung jawabnya sangat berat dan vital, blm lagi resiko terinfeksi penyakit, dan resiko tuntutan hukum mal praktek,semoga pemerintah lebih memperhatikan nasib perawat mengingat jasa seorang perawat amat besar bagi bangsa,coba bayangkan bila di negara ini tidak ada lagi yg mau jd perawat?siapa yg akan menolong jika terjadi bencana alam,,
BalasHapus