Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bupati Kampar : Itu bukan Hutan, Tapi Lahan Gambut Di Bakar

Peta Perbatasan Antara Kampar, Riau
dengan Payakumbuh, Sumbar. Sumber: Google Maps
Kata salah satu sumber TV One, " saat ini ada 3 lokasi titik api besar di kabupaten Kampar, Riau." Kampar adalah kabupaten yang berbatasan langsung dengan kab.50 kota dan Kota payakumbuh, Propinsi Sumbar.

Jefry Nur, Bupati Kampar, Riau, mengatakan saat diwawancarai presenter TV.One, malam ini, (7/9/2015) " Ini bukan kebakaran hutan, tapi kebakaran lahan gambut. Ini yang perlu dipahami."

Akhir wawancara, Jefry Nur mengatakan, "akan membuat Perda, untuk mencegah kebakaran hutan". 
Baca Juga : Warga Payakumbuh Protes Keras Asap Kiriman Tetangga
Mengapa lahan gambut di bakar? 
Bertanam di atas lahan gambut bukan perkara gampang. Tidak murah pula. Gambut miskin hara dan bersifat asam (PH 3-4), sehingga kurang subur. Hama dan penyakit juga mengancam, karena bisa hidup di sisa-sisa potongan pohon dan serasah. Agar tanah bisa ditanami, PH-nya harus dinetralkan (PH 6) dengan pemberian kapur (kalsium), diberi pupuk, dan disemprot pembasmi hama/penyakit Biaya : Rp 30-40 juta per hektare.
Ada cara mudah, murah, tapi berbahaya : Dibakar. hama dan penyakit mati oleh api, sedangkan abunya kaya magnesium, kalsium, dan kalium, sehingga tak perlu diberi kapur. Biaya : Rp 2 juta per hektare.
Persiapan lahan sebelum dibakar,lahan harus dikeringkan karena lahan gambut kaya air. caranya, di lahan yang akan dibakar dibuat kanal, sehingga air berkumpul didalamnya dan gambut mengering.( Sumber: heraarman.wordpress.com