Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tukijan mahasiswa kritis

Tukijan seorang mahasiswa semester 1, berpenampilan sederhana, suka berorganisasi semasa SLTA, sangat kritis terhadap kebijakan dosen yang tidak disiplin di kampus tempat ia menimba ilmu.


Waktu perkuliahan dimulai, sekitar pukul 09.30 wib, dosen membuka salam didepan kelas, selesai dosen membuka salam, Tukijan angkat tangan dan mengatakan pada dosenya, Maaf buk, seperti komitmen kita diawal perkuliahan, waktu ibuk memperkenalkan diri dan membuat aturan, bahwa 10 menit mahasiswa terlambat masuk kelas dari jadwal yang telah tertera di silabus, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak dibenarkan mengikuti perkuliahan dan 3 kali mahasiswa tersebut tidak mengkikuti perkuliahan dengan mata kuliah yang sama, maka mahasiswa tersebut tidak dibolehkan mengikuti ujian, meskipun itu kebijakan sepihak, karena ibu memiliki otoritas sebagai dosen, maka kebijakan itu wajib kami terima.

Apa yang kami dapatkan sekarang, ibuk terlambat datang 1 jam tanpa keterangan dan kami sudah gelisah menunggu, sehingga muncul pertanyaan, Apakah aturan itu bisa diberlakukan pula sama ibuk? kami minta diganti dengan dosen yang lain untuk mata perkuliahan ini, sebagai sanksi dari pelanggaran ketidak disiplinan ibuk. Sebagai dosen, ibuk adalah role model bagi kami, ibuk seharusnya memberikan teladan yang baik dikampus ini.

Mohon maaf buk, bangsa kita ini tertinggal oleh jepang, cina dan singapura, karena tidak menghargai waktu dan pemimpin kita tidak komitmen dengan kebijakan yang telah mereka buat. Jika ibuk seorang intelektual yang bijaksana, maka ibuk tidak akan marah mendengar kritikan saya, tetapi ibuk akan mengoreksi diri tentang aturan main yang telah ibuk buat.

Kasus diatas, hanya segelintir tentang bentuk ketidak disiplinan yang ada dilingkungan kampus, tempat calon intelektual dicetak. Menyimak apa yang terjadi dinegara ini, mencerminkan keamburadulan sistem yang dimulai dari lapisan dunia pendidikan. Mahasiswa sebagai penerus generasi bangsa, secara tidak langsung telah terpapar dengan ketidak disiplinan dari pendidik mereka.

Implikasi dari ketidak disiplinan seorang dosen terhadap waktu, telah memberikan pembelajaran negatif kepada mahasiswanya, ketika mahasiswa tersebut telah bekerja atau berada dilingkungan masyarakat maka tidak akan risih atau merasa bersalah dengan keterlambatan datang saat rapat, lambat datang saat bekerja dan lambat datang saat pertemuan dengan jadwal yang telah disepakati, sebab dibenak mereka janji dan komitmen hanya sebatas wacana yang tidak perlu ditanggapi serius.

Sebagai penerus cita-cita pejuang bangsa yang telah gugur, maka mahasiswa jangan hanya diam atas ketidak disiplinan, aturan buat disepakati bersama, bukan hanya berlaku pada kaum yang tertindas dan lemah, tetapi untuk semua yang tercakup dalam kebijakan tersebut. Kita memiliki azas demokrasi, bebas mengemukakan pendapat, untuk itu tanamkanlah sikap kritis seperti Tukijan demi perubahan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

15 komentar untuk "Tukijan mahasiswa kritis"

  1. selamat malam mas darimana aja sibuk ya

    BalasHapus
  2. Sikap kritis yang berlandaskan idealisme seyogyanya memang tidak boleh luntur di tengah zaman hedonis ini. Tukijan adalah prototype yang pas untuk dicontohi.

    BalasHapus
  3. ARTIKEL MANTAP. TUKIJAN ITU BERANI JUGA YA..

    BalasHapus
  4. wah klo disekolah saya, guru sama murid harus datang sebelum pukul 7 tepat, klo enggak yah... dipulangin :p

    BalasHapus
  5. apa benar2 real tokoh tukijan ini sob?
    kalau benar, berarti memang patut dicontoh, karena berani menyuarakan hal yang memang seharusnya disuarakan!

    BalasHapus
  6. Berkunjung menjalin relasi dan mencari ilmu yang bermanfaat. Sukses yach ^_^ Salam dari teamronggolawe.com

    BalasHapus
  7. Wah bagus mas...

    Salam kenal n sukses selalu..

    Oh ya mas anda sudah saya follow..follow balik ya??hehe....

    BalasHapus
  8. artikelnya koq tumben ya....
    kalau tentang tidak tepat waktu, memang harus dibuat disiplin ya, paling tidak dimulai dari diri sendiri.
    tokoh diatas bagus, berani mengungkapkan apa yg telah menjadi haknya dan menjadi kesepakatan bersama.

    BalasHapus
  9. maaf baru berkunjung...
    happy weekend.

    BalasHapus
  10. berkunjung siang.. dah makan siang lum??

    BalasHapus
  11. Aku juga sebel jika ada orang lain yg tidak tepat waktu... karena aku sendiri sudah dibiasakan utk disiplin sejak kecil.

    BalasHapus
  12. Tak sedikit masyarakat indonesia yg tak disiplin dengan waktu dan itu menjadi salah satu penyebab mengapa bangsa ini tak juga maju2...
    Nice post..!

    BalasHapus
  13. saya lihat aktif sekali di FB sob

    BalasHapus
  14. nah ini bagus sekali beda sama saya guru galak gak hadir senengnya minta ampun jiakakaka

    BalasHapus
  15. harus kritis aq juga terkadang kritis dalam menyikapi sesuatu

    BalasHapus