Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

drg.Pasri : Segera Tambal Jika Gigi Geraham Anak Berlubang


Medianers ~ Karies atau penyakit gigi berlubang pada anak usia dini, masih menjadi momok di Indonesia. Kondisi itu, tergambar dalam Riset Kesehatan Dasar, (Riskesdas) tahun 2018. Sebagaimana dikutip dari situs fkg.ui.ac.id menuliskan bahwa, "93 persen anak usia 5-6 tahun, mengalami gigi berlubang."

Hal itu diakui oleh drg. Pasri saat berbincang dengan Medianers, "penyakit gigi berlubang pada anak-anak masih tinggi terjadi di Indonesia. Apa bila anak mengalami gigi berlubang, sebaiknya diperiksakan segera ke dokter gigi," katanya Kamis, (30/1/2020).

"Bila anak usia di atas 5 tahun mengalami gigi berlubang bagian geraham, tindakannya adalah ditambal. Apa bila dibiarkan, kerusakan gigi akan semakin parah. Sebab, gigi geraham pada anak usia tersebut sudah tumbuh permanen," imbuhnya.

"Umumnya, orang tua abai terhadap hal itu, karena merasa gigi anak masih bisa tumbuh lagi, atau berganti seperti gigi susu. Perlu dibedakan antara gigi susu dan geraham. Jika gigi geraham berlubang, cara yang baik mengatasinya adalah ditambal," ulasnya.
Kesehatan-gigi
Keterangan : Gigi kacip sama dengan gigi susu.

"Gigi geraham berlubang berdampak pada aktifitas mengunyah anak. Ia akan sering mengeluhkan rasa nyeri, sehingga bagian gigi yang berlubang, cendrung tidak digunakan saat makan. Anak akan mengalihkan aktifitas mengunyah ke sisi gigi geraham yang sehat," lanjut drg. Pasri.

"Kondisi itu tidak bagus dibiarkan berlangsung lama. Idealnya kedua sisi geraham sebaiknya selalu digunakan mengunyah. Sebab, jika satu sisi geraham saja digunakan, dengan mengistirahatkan sisi satunya lagi, berpotensi terjadinya masalah lain pada gigi," tambahnya.

Dokter yang berpraktek di Poliklinik Gigi RSUD dr Adnaan WD, Kota Payakumbuh itu menyarankan, "menjaga kesehatan gigi  anak adalah hal mutlak. Jika gigi sakit dan berlubang akan berdampak pula pada kondisi gizi anak. Ia akan malas makan. Karena nyeri. Untuk itu, dianjurkan sekali 6 bulan kontrol kesehatan gigi anak," harapnya.

drg. Pasri yang juga praktek sore di Jl. H. Rasul, Koto Baru, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh itu menyarankan, "anak sebaiknya diajarkan cara gosok gigi yang benar, setidaknya gosok gigi 3 kali sehari. Paling penting jelang tidur, anak diwajibkan menggosok gigi. Sebab, selama tidur gigi dan mulut akan istirahat,"

"Saat gigi dan mulut istirahat, lalu ada sisa makanan menempel di gigi, ditambah pula oleh kelembaban mulut. Itu merupakan media paling nyaman bagi bakteri untuk merusak gigi hingga berlubang. Untuk itu, jelang tidur malam, lakukanlah gosok gigi, serta jaga kebersihan mulut," tutupnya.(Anton Wijaya)