Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Kabut Asap Terhadap Penyakit Asma

Medianers ~ Dampak kabut asap akibat kebakaran hutan yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, telah merenggut beberapa orang korban. Beritanya telah menyebar di media cetak dan elektronik. Medianers ingin mengulas dampak kabut asap terhadap penyakit asma yang bisa berakibat kematian dan bagaimana cara mengatasinya?

Well, jumlah penderita asma di indonesia diperkirakan sebanyak 10 juta orang, atau sekitar 5 persen dari jumlah penduduk indonesia. Asma merupakan penyakit kambuhan yang disebabkan karena adanya faktor pencetus. Asma tidak termasuk penyakit menular.

Faktor pencetus yang dimaksud adalah, penderita asma akan kumat penyakit asmanya apabila terpapar dengan polusi udara, kena debu, stress dan alergi cuaca, seperti udara dingin.

Kondisi saat ini, sejak 3 bulan terakhir udara sumatera dan kalimantan telah tercemar oleh kabut asap berbahaya akibat dari kebakaran hutan yang tak kunjung padam. Hal tersebut berpotensi besar sebagai pemicu atau pencetus kambuhnya asma, karena udara yang dihirup tiap hari telah tercemar.

Udara tercemar oleh kabut asap yang terhirup oleh penderita asma setiap hari berkemungkinan akan menuai komplikasi penyakit saluran pernafasan lainnya, seperti pneumonia ( infeksi pada paru-paru), bahkan bisa menyebabkan gagal nafas, kekurangan oksigen dalam tubuh dan karbon dioksida tinggi dalam darah.

Asma dikenal juga dengan menciutnya saluran pernafasan ( lihat gambar), jika saluran nafas menyempit, penderita akan mengalami sesak nafas dan disertai batuk. Suara nafas mencicit, kerongkongan berlendir. Tubuh akan mengalami kekurangan oksigen, otot-otot dada serta kembang-kempis paru-paru berusaha mengambil oksigen dari luar, sementara salurannya ( bronkus) menyempit .

Jika dibiarkan kabut asap ini berlarut-larut, maka penderita asma akan banyak jadi korban yang dicetuskan oleh polutan berbahaya yang terkandung dalam kabut asap.

Bagaimana cara mengatasinya ?

Jika anda penderita asma, yang kebetulan berdomisili di daerah yang terpapar kabut asap, usahakan selalu menggunakan masker setiap keluar rumah. Sewaktu serangan asma tiba-tiba,  misalnya dirumah maka sebaiknya minum air hangat sebelum mengunjungi rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat. Air hangat diperkirakan bisa melebarkan saluran pernafasan yang menciut ( vasokonstriksi), air hangat bisa melebarkan (vasodilatasi) dan air hangat juga mengikis lendir yang menempel di saluran kerongkongan.

Pastikan stok oksigen dengan tabung kecil selalu ada dirumah, buat jaga-jaga untuk membantu kebutuhan oksigen menjelang sampai di pelayanan kesehatan/ rumah sakit jika serangan asma datang mendadak.

Di rumah sakit, biasanya penderita akan mendapatkan terapi nebulizer, yaitu seperti masker ditempel pada hidung dan mulut, masker mengeluarkan asap yang terhubung pada mesin, asap tersebut di hirup oleh penderita asma, asap yang keluar dari masker merupakan obat inhalasi yang bertujuan untuk melebarkan saluran pernafasan atas yang menciut, agar saluran pernafasan kembali melebar normal dan penderita tidak lagi sesak nafas, yang bisa menghirup oksigen tanpa sesak nafas.

Yang paling penting bagi penderita asma, saat bencana kabut asap ini adalah, selalu menyediakan stok oksigen dirumah buat jaga-jaga, dan usahakan aktifitas diluar rumah dibatasi.(AW)