Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sutan Mengikuti Pelatihan "English for Nursing"

Medianers ~ Sulit sekali dibedakan mana Perawat dan mana dokter. Orang-orang yang ada di lantai 3 itu, nyaris mengenakan warna pakaian sama, yakni biru. Wajah mereka juga tertutup oleh masker dan rambut kepala dibungkus oleh topi khusus. Di dalam ruangan kira-kira seukuran 4x4 meter, terlihat beberapa orang sedang melakukan sesuatu yang menarik. Mereka punya peran masing-masing, berdasarkan posisi berdiri dan kewenangan.

Masa itu, meskipun berstatus sebagai mahasiswa, Sutan berniat seraya mengidam-idamkan dalam hatinya. "Jika saya tamat nanti, saya ingin bekerja seperti orang-orang yang ada dalam ruangan ini." Ruangan yang ada pisau, gunting, klem, mesin anestesi, dan lampu sorot. Alasan Sutan sangat sederhana, yaitu ia merasa tertantang dan merasa dapat banyak ilmu pengetahuan saat pembedahan berlangsung. Bisa melihat organ tubuh manusia secara nyata, bahkan menyentuh, seperti usus, tulang, rahim dan organ tubuh lainnya.

Setelah tamat kuliah, akhirnya keinginan itu bisa terwujud, ia dipanggil oleh bagian diklat salah satu rumah sakit pendidikan di Kota Padang. Panggilan ini pun terbilang lama sejak ia memasukan pendaftaran sebagai calon peserta pelatihan Perawat Mahir Kamar Bedah. Sambil menunggu, ia pun mencari pekerjaan, dan tercatat pernah bekerja di klinik menjelang mengikuti pelatihan tersebut. Sutan rela meninggalkan pekerjaannya di klinik yang baru berjalan 1 bulan demi mewujudkan impiannya. (Baca : Selaku Perawat, Sutan Berani Menolak Upah Murah).

Menjelang pelatihan berakhir 1 bulan lagi, Sutan pun dihadapkan pada persoalan baru. Ia dinyatakan lulus seleksi mengikuti pelatihan English for nursing dan Toefl test diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi, Sumbar kerjasama Universitas Negeri Padang (UNP). Sutan sangat ingin pula mengikuti pelatihan tersebut, sebagai bekal bekerja keluar negri, konon kabar Perawat asal Indonesia banyak dibutuhkan di luar negri, terutama negara Timur tengah. Namun, apa mau dikata, Sutan juga sedang menjalani pendidikan dan pelatihan Perawat Mahir Kamar Bedah yang akan berakhir 1 bulan lagi.

Satu hal yang membuat Sutan optimis, bahwa ujian yang ditetapkan oleh pihak diklat Rumah Sakit, tempat ia menimba ilmu pada peserta adalah wajib menguraikan secara sistematis teori, persiapan alat, cara kerja dan mampu menjadi Instrumentator pada pembedahan besar, sedang dan kecil, masing-masing 3 kasus dan 9 pasien. Ujian demikian, mampu dilaksanakan Sutan tanpa kendala. Hanya tinggal menghabiskan masa pelatihan 1 bulan untuk mengasah kemampuan.

Dengan adanya pemberitahuan kelulusan peserta pelatihan English for nursing dan Toefl test, Sutan seakan dipaksa memberanikan diri menyatakan keinginannya pada instruktur, Kepala Instalasi Bedah Sentral dan kepada pengurus diklat rumah sakit, bahwa Sutan meminta izin untuk mengikuti pelatihan tersebut, dan berjanji akan menyelesaikan pelatihan yang sedang ia ikuti hari ini setelah ia selesai mengikuti kegiatan di UNP. Sutan pun berjanji di atas materai, bilamana nanti ingkar, maka pihak diklat rumah sakit tidak akan memberikan sertifikat pelatihan. Dengan kata lain, Sutan dapat izin bersyarat.

Sungguh diluar dugaan, hati Sutan berbungga-bunga, bagaikan cintanya diterima oleh Syahrini, demikianlah perasaannya saat itu. Ketika semua orang memberi kemudahan.

Di UNP, Sutan dikarantina 2 bulan lamanya, bersama 50 orang lainnya, hanya hari libur bisa pulang kampung atau sekedar menikmati matahari terbenam di Taplau ( Tepi pantai) Padang. Mereka satu asrama, dan mereka homogen, yaitu sama berprofesi Perawat, ada Perawat yang baru tamat, dan ada juga yang sudah bekerja.

Lidah Sutan sejak kecil, hingga dewasa terlatih dan fasih berbahasa Minang, ketika belajar aksen English bagaikan suara gemuruh disambar petir, kadang-kadang bagaikan knalpot bocor, bikin ketawa orang-orang yang mendengar. Tapi, aktivitas demikian, wajib dibiasakan, semua peserta harus menggunakan bahasa inggris, baik di kelas, di ruang makan, maupun di asrama. Akankah Sutan bisa berbahasa Inggris dengan benar? (AntonWijaya/ Bersambung).