Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Solusi Atasi Antrian Poliklinik RSUD dr Adnaan WD

Medianers ~ Sejak era BPJS dimulai, hampir berbagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Indonesia dipusingkan dengan peningkatan kunjungan poliklinik. Karena tiap tahun pasien terus meningkat, sementara penambahan fasilitas dan sarana tergolong minim, akhirnya pengguna kartu BPJS ketika berobat di poliklinik terpaksa antrian panjang.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan yang diberitakan tahun 2016, bahwa telah terjadi peningkatan pengguna kartu BPJS Kesehatan yang cukup pesat. Total pemanfaatan sepanjang 2014 tercatat 92,3 juta kunjungan meningkat menjadi 146,7 juta pada tahun 2015. Diperkirakan sebanyak 39,8 juta kunjungan berobat rawat jalan di Poliklinik.

Maknanya, sejak adanya kartu BPJS, masyarakat sangat peduli dengan kesehatan dan ketika sakit langsung berobat ke layanan kesehatan. Terutama mengkonsultasikan penyakitnya ke poliklinik.

Sebagai dampak dari tingginya kesadaran masyarakat pengguna kartu BPJS terhadap kesehatannya berimplikasi terjadinya peningkatan antrian untuk mendapatkan nomor karcis berobat di poliklinik. Hal demikian, juga melahirkan berbagai keluhan bahwa di beberapa rumah sakit umum milik pemerintah daerah maupun pusat terkesan membiarkan dengan antrian panjang dan lama. Padahal tidak demikian, pengelola rumah sakit juga dipusingkan.

Penulis sering melihat keluhan pengunjung di media sosial akan hal itu, bahwa ada yang kesal, jengkel, dan lain sebagainya antrian dari subuh hanya untuk sekedar mendapatkan nomor karcis berobat. Setelah dapat, juga cukup lama menunggu panggilan untuk diperiksa.


Rumah Sakit Umum Berbenah Berlakukan Sistim Antrian Digital

Di beberapa rumah sakit umum milik pemerintah sudah mulai memberlakukan sistim daftar karcis berbasis online, seperti rumah sakit M Djamil Padang misalnya, serta beberapa rumah sakit milik Kemenkes. Harapannya agar dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan nomor antrian cukup mendaftar melalui SMS atau via website.
Sistim daftar online poliklinik ini juga bakal diikuti oleh beberapa RSUD lainnya di Sumbar, terutama di RSUD dr Adnaan WD tempat penulis bekerja. Namun, yang menjadi kekhawatiran apakah sistim digital ini akan mampu memecahkan masalah? Demikianlah pertanyaan sederhana yang diharapkan tentunya sistim daftar online dapat mengurai permasalahan antrian dan mempercepat layanan sehingga pasien tidak menunggu lama.

Baiklah, dengan adanya sistim daftar online tentunya sangat bisa mempermudah masyarakat pengguna kartu BPJS mendapatkan nomor antrian, sehingga tidak perlu datang antrian subuh kalau hanya sekedar untuk mendapatkan nomor antrian. Namun, untuk mempercepat layanan agar pasien tidak menunggu lama ini yang penulis ragukan, sebab kuota antara petugas dengan jumlah kunjungan tidak sebanding, serta fasilitas, sarana dan SDM juga butuh di upgrade. Tanpa pembenahan menyeluruh, maka pemandangan antrian nan mengular akan terus kita saksikan.


Data Kunjungan Pasien Di Poliklinik RSUD dr Adnaan WD Tiap Hari

Di Poliklinik RSUD dr Adnaan WD jumlah kunjungan pasien tiap hari untuk berobat beragam, hari Senin dan Selasa rata-rata kunjungan pasien 300-500 orang, peningkatan kunjungan terjadi pada hari Rabu dan Kamis, yakni 500-600 lebih. Sedangkan pada hari Jumat dan Sabtu kunjungan kembali menurun, rata-rata 300-an pasien yang akan berobat.  Sedangkan hari minggu atau kalender merah poliklinik tutup.

Dari ratusan kunjungan itu, diperkirakan perharinya pasien yang datang berobat ke RSUD dr Adnaan WD dengan status umum, alias tidak menggunakan kartu asuransi sebanyak 15-30 orang saja. Sisanya pengguna kartu BPJS Kesehatan.

Ratusan kunjungan itu, hanya dilayani oleh 5 loket pendaftaran dengan rincian, loket 1 dan loket 3 melayani pasien BPJS dan loket 2 melayani pasien umum. Sedangkan loket 4 melayani pasien poliklinik Jantung dan Mata, baik pasien pengguna kartu BPJS maupun pasien umum.

Khusus poliklinik Jantung dan Mata layanan pasien dibatasi sebanyak 50 pasien berobat jantung dan 50 pasien yang akan berobat mata tiap harinya, berhubung dokter spesialis jantung dan dokter spesialis mata hanya 1 orang. Jadi, selain melayani pasien di poliklinik sebanyak 50 orang tiap harinya, mereka juga melayani pasien yang berada di rawat inap.

Setelah pasien memberikan data di salah satu dari 5 loket bagian administrasi, maka bagi pasien BPJS juga wajib menunjukan surat rujukan dari puskesmas kepada petugas registrasi di loket BPJS (terpisah dari loket pendaftaran). Kemudian pasien akan mendapatkan Surat Elegability Pasien (SEP) yang akan disahkan oleh petugas BPJS. Selanjutnya pasien menunggu di poliklinik sesuai rencana tempat ia akan mengkonsultasikan keluhannya.

Solusi Atasi Antrian di Poliklinik

Saat ini, ada 12 Poliklinik di RSUD dr Adnaan WD, dan 5 loket pendaftaran. Rencananya berdasarkan hasil bincang-bincang penulis dengan dr.Efriza Naldi, Sp.OG direktur utama RSUD dr Adnaan WD, untuk mengatasi antrian panjang dan lama tersebut, maka RSUD Adnaan WD akan memberlakukan sistim pendaftaran online (SMS dan Aplikasi web).

SMS center dan aplikasi web ini, sedang dilakukan ujicoba dan rencananya bulan Mei 2017 ini akan launching, kemudian menambah loket pendaftaran sebanyak 3 lagi. Jadi total loket pendaftaran menjadi 8. Selanjutnya rencana jangka menengah akan merencanakan penambahan SDM ahli yang masih kurang, serta pengembangan fasilitas poliklinik, baik ruang tunggu maupun sarana lainnya.(AntonWijaya)