Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Saja Harus Disiapkan Kuliah di Jurusan Keperawatan ?

Medianers ~ Informasi terkait sekolah di jurusan keperawatan sudah pernah penulis ulas dengan judul Informasi Detil Tentang Kuliah di Jurusan Keperawatan. Kendati telah dijabarkan secara detil, masih ada pertanyaan tentang hal apa saja yang harus disiapkan kuliah di jurusan keperawatan?

Berdasarkan pengalaman penulis, yang telah melewati kuliah di Akademi Keperawatan dan melanjutkan ke program S1 Keperawatan, ada beberapa poin yang perlu disiapkan calon mahasiswa, sebelum memutuskan kuliah di jurusan keperawatan, diantaranya:

Siapkan Mental dan Fisik

Hal penting yang harus disiapkan calon mahasiswa menurut penulis adalah mental dan fisik yang sehat dan kuat. Sebab, kuliah di jurusan keperawatan, Anda tidak saja belajar di kelas atau di laboratorium. Tapi, menjalani praktik klinis di beberapa pelayanan kesehatan, seperti di Puskesmas, rumah sakit umum, rumah sakit jiwa, dan panti jompo dalam waktu yang cukup lama. 

Di lahan praktik, Anda juga dituntut memiliki mental 'baja', yakni berani menghadapi setiap orang baru, tanpa malu-malu serta mampu menjelaskan secara logis terkait pertanyaan yang diajukan oleh keluarga pasien, serta mampu berkomunikasi dengan baik sesuai teori komunikasi terapeutik.

Praktik Keperawatan tersebut, cukup menguras tenaga, pikiran dan kesehatan. Bahkan anda cukup kesulitan mengatur waktu, seperti menjalani praktik sebagaimana Perawat di rumah sakit, mereka dinas malam, maka mahasiswa keperawatan juga dapat jatah untuk dinas malam, sembari menyiapkan laporan harian dan laporan kasus yang cukup menyita waktu, sehingga Anda senantiasa tidak memiliki kesempatan untuk bermain diluar, untuk menikmati masa indah bersama teman sebaya.

Siapkan Finansial yang Memadai

Kuliah di Keperawatan, membutuhkan finansial memadai atau dana yang lumayan banyak. Sebab, Anda harus berpindah-pindah tempat menjalani praktik klinik keperawatan. Bisa saja Anda tinggal di kota A, lalu mendapat tugas menjalani praktik di kota B kurang lebih selama 2 bulan. Kemudian, pindah lagi ke kampus menjalani pembelajaran teori. Setelah itu, praktik kembali ke kota C. Begitu seterusnya hingga Anda dinyatakan lulus.

Hubungannya dengan finansial adalah, jika Anda menjalani kuliah keperawatan, biasanya setiap akan menjalani praktik klinik, Anda akan mengeluarkan uang praktik, dan Anda juga akan mencari kontrakan baru, serta kesulitan membawa alat masak, dan perlengkapan lainnya. Otomatis Anda akan memilih jalan instan, yakni semuanya disiapkan oleh pemilik kontrakan, baik fasilitas maupun makan dan minum. Biaya bulanan akan membengkak, dibanding hanya kuliah saat teori saja di kampus.

Siap Menghadapi Tekanan dan Situasi Pelik

Saat menjalani praktik klinik di rumah sakit, Anda akan dihadapkan berbagai persoalan dan situasi 'wah'. Bisa saja akan menyaksikan kepala seseorang bocor dan berdarah-darah di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena kecelakaan, dan Anda juga menyaksikan pasien kanker stadium akhir kesulitan bernafas dan sedang sakratul maut di bangsal perawatan. Semua itu, akan menjadi latihan Anda untuk cepat tanggap dan mampu memberikan terbaik kepada mereka, melalui pengawasan perawat senior atau Clinical Instruktur.

Sewaktu - waktu Anda bisa dalam tekanan, Anda dihadapkan pada ujian praktik, Anda diminta melakukan sesuatu tindakan sesuai teori dan urutan kerja harus sesuai standar. Setelah mempraktikkan, Anda juga diminta menjelaskan secara gamblang, serta diminta membuat laporan Asuhan Keperawatan. Semua tugas itu, berlangsung dalam waktu singkat saja, biasanya dalam waktu 1 minggu, jika gagal Anda kembali mengulangi hingga berhasil.

Kendati banyak hal yang harus Anda siapkan untuk kuliah di jurusan keperawatan. Sesungguhnya sesuatu hal menantang untuk dijalani, berdasarkan pengalaman penulis, banyak hal luar biasa yang akan ditemukan, kemudian situasi di lahan praktik akan membuat mahasiswa Keperawatan lebih dewasa dari usianya, sebab sering latihan menghadapi berbagai persoalan yang wajib dicarikan jalan keluarnya.(Anton Wijaya)