Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab IUD Bermigrasi Keluar Rahim, Ini Penjelasan dr.Vivi Ruliyanty, Sp.OG

Medianers ~ Alat kontrasepsi penghambat kehamilan di tanam di dalam rahim, bernama Intra Uterine Device (IUD) atau dikenal masyarakat awam Spiral berpotensi bermigrasi keluar rahim. Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Vivi Ruliyanty, Sp.OG di sela-sela kesibukannya saat praktek di RSUD dr Adnaan WD, Jumat (20/9/2019).

Ketika Medianers menanyakan tentang penyebab IUD bermigrasi ke luar rahim, dr. Vivi menjelaskan, " resiko IUD keluar dari rahim bisa saja terjadi. Penyebabnya adalah posisi IUD setelah terpasang tidak tepat. Atau, tidak terkontrol setelah pemasangan," katanya.

"Idealnya, 1 bulan setelah IUD terpasang, ibu sebaiknya datang lagi ke poliklinik untuk memastikan melalui pemeriksaan Ultrasonografi (USG). Apakah IUD sudah berada di posisi benar, dan apakah ada keluhan selama IUD terpasang, " tambah dr. Vivi yang baru saja menyelesaikan tugas belajar pendidikan spesialis kebidanan dan kandungan di Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas.
Dokter yang lulus tes CPNS tahun 2011 di Kota Payakumbuh, dan memulai praktek di RSUD dr Adnaan WD sejak September 2019 itu, menyarankan, "penggunaan IUD maksimal sebaiknya 5 tahun. Setelah itu, ibu wajib memeriksakan kembali dan membuka. Jika pemakaian IUD terlalu lama, IUD berpotensi lengket ke dinding rahim, dan susah mencabutnya," jelas dr.Vivi.

Dokter Vivi mengakhiri pembicaraan, "bagi ibu-ibu pasca pasang IUD, apabila mengalami nyeri pada perut bawah, atau merasakan tidak nyaman di bagian perut bawah. Sebaiknya, segera periksakan ke dokter ahli kebidanan dan kandungan. Untuk memastikan, apakah penyebabnya berasal dari IUD atau dari penyakit lainnya."(Anton Wijaya)