Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Reisa Broto Asmoro : Ratusan Perawat Covid-19 Pernah Diusir dan Dipermalukan

Medianers ~ Hasil survei atau jajak pendapat dilakukan Fakultas Ilmu Keperawatan UI dan Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia, pada awal April terhadap 2.050 perawat di seluruh Indonesia.

Hasil survei menyatakan 135 perawat pernah diminta meninggalkan tempat tinggalnya, dan masih ada perawat yang merasa dipermalukan karena menangani pasien corona.

Hal itu diungkapkan oleh anggota tim komunikasi gugus tugas Covid-19, dr.Reisa Broto Asmoro saat siaran pers di kanal YouTube BNPB, Sabtu (18/7).

dr.Reisa mengatakan, hasil survei atau jajak pendapat itu dilakukan awal April terhadap 2.050 perawat di seluruh Indonesia. Selain banyak perawat yang dipermalukan oleh warga sekitar, hasil lainnya menyatakan 135 perawat pernah diminta meninggalkan tempat tinggalnya.

"Hasil survei Fakultas Ilmu Keperawatan UI dan Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia, dalam siaran pers 11 April 2020 menyatakan bahwa 140 perawat pernah merasa dipermalukan karena statusnya sebagai perawat Covid-19 atau bertugas di rumah sakit penanganan Covid-19," kata dr.Reisa.

Bahkan menurut Reisa, ada 66 perawat mengalami ancaman pengusiran. Sementara itu, ada 161 perawat yang merasa tidak diperdulikan orang-orang sekitar. Ada juga 71 responden mengaku masyarakat ikut menjauhi keluarga mereka.

Untuk itu, dr.Reisa berharap kepada masyarakat untuk tak lagi memberikan stigma kepada para perawat yang menanagani pasien corona. "Saudara-saudara, mari setop stigma negatif terhadap perawat, dokter dan pasien dan keluarga mereka," harapnya.(*)

Posting Komentar untuk "Reisa Broto Asmoro : Ratusan Perawat Covid-19 Pernah Diusir dan Dipermalukan"