Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Sebaiknya Saya Pakai Kartu BPJS ?

Medianers ~ Kemarin saya pulang kampung menemui sanak keluarga. Di kampung, saya ditanya oleh salah seorang keponakan tentang penting atau tidaknya menggunakan kartu BPJS. 

"Mak Uncu apakah sebaiknya saya pakai kartu BPJS," tanyanya. Saya jawab, "iya. Sebaiknya kamu mengurus kartu BPJS, agar saat sakit nanti kamu tidak repot memikirkan biaya berobat."

Lalu ia tanggapi, "kata teman saya kalau pakai kartu BPJS itu susah berobat di Rumah Sakit, pelayanan yang diberikan tidak memuaskan, petugasnya lebih mengutamakan pasien yang banyak uang, benar itu Uncu," tanyanya lagi.

"Ah, temanmu tidak benar, mungkin ia pernah punya pengalaman buruk kali," ulas Saya.

Saya pun menjelaskan, tentang program BPJS Kesehatan, tujuan pemerintah mengeluarkan program tersebut, untuk menjamin rakyatnya dapat berobat dan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada diseluruh indonesia. Maka seluruh rakyat indonesia diseragamkan menggunakan asuransi BPJS, baik PNS,TNI/Polri, karyawan Swasta, dan masyarakat umum.

Dahulu rakyat yang tidak mampu dapat bantuan dari pemerintah, seperti kartu Jamkesmas, Jamkesda dan Jamkesko.

Kadang pendistribusian kartu tersebut tidak tepat guna, ada yang tidak pantas diberikan, ternyata ia dapat, sedangkan yang patut menggunakan tidak dapat.

Pun demikian, ada orang yang secara kriteria tidak memenuhi syarat diberikan kartu Jamkesmas, tapi sekali sakit, harta yang ia miliki habis untuk berobat.

Jadi pemerintah melalui program BPJS mengakomodasi keluhan itu, menyeragamkan program asuransi untuk rakyat.

Masyarakat yang pernah dapat kartu Jamkesmas secara otomatis akan dapat kartu BPJS Kesehatan, dikenal dengan BPJS sosial.

Sedangkan masyarakat menengah ke bawah, dan menengah keatas juga dianjurkan menggunakan kartu BPJS mandiri, dengan membayar premi tiap bulan. Besaran premi perbulan tergantung kelas rawatan.

Keponakan saya tanya lagi, "apakah banyak pengguna kartu BPJS itu Ncu."

Saya bilang, "hampir 90 persen pasien yang berobat ke rumah sakit tempat uncu bekerja adalah pengguna kartu BPJS."

Saya tambahkan, "Uncu pribadi tidak pernah membedakan pelayanan antara pasien BPJS dengan pasien umum yang banyak uang, semuanya sama, tanpa kecuali."

Akhirnya, keponakan saya angguk-angguk kepala, dan berencana akan melengkapi syarat pengurusan kartu BPJS mandiri. (AW)