Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jika ingin anak anda pintar, jangan sekali-kali sebut dia bodoh

Medianers ~ Di saat anda bilang anak anda bodoh, " Kamu bodoh sekali !" Seru anda. Hal demikian terlontar ketika anak tidak mampu menjawab soal (PR) dari sekolah. Atau anak tidak bisa melakukan sesuatu yang menurut anda murah dikerjakan. Mohon, jangan sekali-kali kata "bodoh" di ucapkan. Kenapa?

Kata bodoh anda lontarkan pada anak, sebagai bentuk justifikasi terhadap ketidak mampuan sang anak akan membawa dampak negatif. Kata "bodoh" sering dan berulang kali anda sampaikan.

Maka percayalah, lama-lama anak anda pasti akan bodoh, akan merasa rendah diri, merasa tidak mampu, karena apa? Karena kata " bodoh" yang sering anda sampaikan akan tertanam di alam bawah sadarnya.

Karena label "bodoh" telah melekat di hati dan pikirannya, sehingga setiap mau berbuat sesuatu, ia mundur dan tak mampu melanjutkan, karena selalu mendapat pengakuan negatif dari orang dekatnya. Sehingga ia merasa bodoh seumur hidup dibanding temannya atau orang lain.

Jangan pelit memberi pujian pada anak meskipun ia salah atau tidak mampu

Meskipun anak tidak mampu mengerjakan soal/ tugas dari sekolah, jangan sekali-kali anda bilang, " kamu bodoh," akan tetapi tunjukan dan ajarkan dengan cara semenarik mungkin, yang bisa menyita perhatiannya, lalu pujilah, " pintar anak bunda/ayah" ketika ia mau dan bersedia belajar, walaupun jawaban yang ia berikan belum 100 persen benar.

Jelas, anak tidak bisa di ukur sesuai kemampuan orang tua. Jangan anggap anak mampu mengerjakan sesuatu yang menurut anda mudah. Karena ukuran dan kapasitasnya jelas berbeda. Kalimat pujian dan kalimat positif lainnya akan membangkitkan gairah dan motivasi anak.

Jangan pelit memuji, serta menghadiahi anak senyuman dan kecupan di keningnya jika ia benar dalam menjawab atau ketika ia sanggup menyelesaikan tugas yang anda berikan.

Sering-seringlah sebut, "duh, pintar anak bunda/ayah."

Karena kalimat demikian akan melekat di sanubarinya, serta lengket dialam bawah sadarnya. Bahwa ia merasa dihargai, tersanjung dan merasa berarti oleh orang dekatnya.

Anak anda akan benar-benar pintar, sebab dirumah ia dapat pengakuan. Di sekolah, yakinlah, anak anda seorang yang memiliki rasa percaya diri, tidak pemalu, dan berani mengemukakan pendapat, karena ia tumbuh dan besar dalam keluarga yang memiliki kata dan tindakan positif.(AW)