3 Penyebab Utama Kematian pada Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir
Mayoritas negara di dunia memberi perhatian yang cukup besar terhadap Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sehingga menempatkannya dalam Millennium Development Goals (MDGs), dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan manusia.
Dikutip dari Buku Ajar Keperawatan Maternitas (2016) bahwa, target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 108 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Salah satu cara untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan melakukan persalinan dengan difasilitasi pelayanan kesehatan.
Kematian bayi baru lahir menurut perkiraan SDKI tahun 2012 adalah 35 per 1000 kelahiran hidup. Masih dihimpun dalam buku yang sama bahwa, ada 3 penyebab utama kematian pada ibu melahirkan dan bayi baru lahir, diantaranya adalah:
1. Perdarahan sebelum maupun sesudah anak lahir.
Perdarahan merupakan situasi yang mengancam nyawa baik sebelum melahirkan maupun setelah melahirkan. Perdarahan bisa disebabkan karena kehamilan plasenta previa atau Atonia Uteri. Kematian pada ibu hamil sebenarnya dapat dicegah, terutama kematian akibat perdarahan. Dapat dicegah dengan pertolongan tepat dan cepat serta persedian darah yang cukup.
2. Preeklamsi dan Eklamsi
Kehamilan dengan dengan gejala berupa hipertensi, edema dan proteinuria juga merupakan salah satu ancaman kematian pada ibu hamil. Preeklamsi dan eklamsi dapat dicegah dengan asuhan prenatal, asuhan dan pengawasan sebelum melahirkan yang teliti oleh dokter ahli kandungan maupun tenaga kesehatan.
3. Infeksi pascamelahirkan (nifas)
Infeksi pada masa nifas dapat dicegah dengan kebersihan badan, pertolongan aseptis dan dengan pemberian obat antibiotika. Menurut klasifikasi penyebab langsung kematian yang menjadi pertimbangan, walaupun penyebab predisposisi mungkin juga merupakan faktor penting.
Seperti seorang ibu mengalami perdarahan yang masif, dalam kondisi lemah dapat mengalami infeksi nifas yang pada akhirnya menyebabkan kematian. Infeksi nifas adalah infeksi luka pada jalan lahir. Setelah melahirkan, yang kadang kala meluas sehingga berpotensi menyebabkan peritonitis, atau sepsis.(Sumber : Buku Ajar Keperawatan Maternitas, karya Atin Karjatin).
Terkait : Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
Posting Komentar untuk "3 Penyebab Utama Kematian pada Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir"