Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siapakah Oyong Liza Piliang?

Medianers ~ Saya penasaran, siapa sebenarnya Oyong Liza Piliang? Sekilas, ia seorang Blogger asal Kota Pariaman, dan pendiri situs Pariaman News. Cara menulisnya unik, kritis, tulisanya kental dialek Minang Indonesia. Beliau fokus menyorot gejala sosial di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.

Tegas ia nyatakan bahwa,Pariaman News sebagai situs sosial kontrol di Piaman Laweh. Sepotong kutipan tentang situs tersebut," tujuan kami mendirikan web ini adalah sebagai sarana dan wadah sosial kontrol,memberikan informasi yang mencerdaskan,berbagi ilmu dan tidak akan pernah takut menyatakan kebenaran apapun resikonya. Selain menjaga independensi , kami juga memberikan berita yang berimbang. Dengan kajian yg mendalam dan tidak melawan hukum. objektif,tajam dan faktual."

Keberanian yang Ia koar-koarkan, dibuktikan dengan beberapa postingan pedas. Seperti, BAHARI KADIS PENDIDIKAN KAB PD PARIAMAN PEMBOHONG DAN NASIB PARA GURU. Kemudian, gaya menulisnya lepas dan sporadis, perhatikan judul KETIKA SAYA DITELPON : BERAPA ANDA DIBAYAR KAPOLRES ? DAN FAKTA DIBALIK INI SEMUA.

Berdasarkan latar belakang diatas, saya ingin tau banyak tentang beliau. Saat ini, sangat mudah mengenal seseorang, dimanapun ia berada, tidak akan sulit dijangkau. Berkat jejaring sosial Facebook. Saya add dan ia konfirmasi. Singkat cerita, kami sepakat Kopdar (Kopi darat) di Kota Tabuik.

Satu (1) bulan berselang, saya baru bisa memenuhi janji. Kami sepakat bertemu di Los Lambuang Kurai Taji, Kota Pariaman. Pertemuan jam 21.00 wib tanggal (26/7/2012).

Kebetulan, saya duluan sampai di Los lambuang, dan beberapa saat Uda Oyong Liza Piliang pun datang. Kami bersalaman. saat pertemuan, saya bawa seorang teman, dan saya kenalkan padanya. Duduk di Los Lambuang tak akan enak, apabila tidak memesan Teh Talua, maka saya pesan 2 gelas dan Uda Oyong lebih memilih jus alpokat.

Berhubung pertemuan perdana, saya sedikit kaku. Apa sebaiknya yang akan dibicarakan pada beliau?

Rupanya Da oyong yang aktif diorganisasi Pemuda Pancasila tersebut, mampu membaca psikologis pergaulan. suasana mudah menjadi cair. Malahan, dia yang banyak bertanya dan memberikan informasi tentang dirinya dan tentang postingan kritis yang ada di Pariaman News.

Satu pertanyaan dari saya, mendapat banyak uraian dari beliau. Salah satu contoh. Apakah da oyong tidak takut dipermasalahkan secara hukum dengan postingan kritis berupa kritik sosial? sebab, yang dikritik itu orang-orang penting, rata-rata mereka berpengaruh.

Lantas, berprofesi sebagai wartawan, yang juga pengurus di LSM Limbubu tersebut, memberikan pertanyaan balik, "kenapa takut diak?"

Dan, Ia menambahkan, "selagi apa yang dituliskan itu fakta, uda oyong tidak akan pernah takut pada siapa pun diatas dunia ini. Uda punya prinsip hidup, yang benar adalah benar dan yang salah tidak bisa dibenarkan."

"Apapun yang kita kerjakan. Harus profesional. Uda tidak mau mengkaitkan antara urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Contoh, adiak (panggilan untuk saya)tau tidak MARDISON MAHYUDIN? beliau sudah uda anggap sebagai kakak. Tapi, berhubung ketidak tepatan penggunaan gelar Haji didepan nama, tetap uda kritik. Coba cari di Google SEJAK KAPAN MARDISON MAHYUDIN BERGELAR HAJI? Lalu, dengan ekspresi serius ia tambahkan," katanya.

Dan, hubungan pribadi uda dengan MARDISON MAHYUDIN tetap baik kok, setelah postingan itu beredar. Pertanda, beliau tidak marah. Sebagai publik figur, beliau berterima kasih telah diingatkan.

Jujur saja, bercerita dengan da Oyong Liza Piliang tidak terasa waktu telah berlalu 2,5 Jam. Saya juga menyempatkan pembahasan tentang perkembangan blog masing-masing dan rencana jangka panjang blog yang kami kelola tersebut. Mau dijadikan apa selanjutnya? kemudian terlintas pula ide membuat komunitas Blogger Piaman Laweh.

Sayangnya. Arloji ditangan saya menunjukan pukul 23.55 wib. Artinya, harus pulang ke Sungai-Geringging dengan lama waktu perjalanan, kurang lebih 45 menit. Jika, terlalu lama di Los Lambuang, saya takut diperjalanan menuju pulang. Sebab, dari Sungai Limau menuju Sungai-geringging lengang. Kalau dari Kurai Taji ke sungai Limau tidak masalah. Atas alasan tersebut, da oyong liza piliang mempersilahkan.(*)