Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menanggapi Ide Pendirian Koperasi Perawat Indonesia

Situs-koperasi-perawat
Tampilan Situs Koperasi Perawat Indonesia
Medianers ~ Ide segar akan dahaga kreatifitas patut diacungkan jempol pada beberapa orang Perawat di tanah air dan yang berdomisili di luar negri. Pasalnya, ada keinginan kuat dari segelintir mereka untuk mendirikan Rumah Sakit atas nama Perawat.

Mungkin, jika itu terwujud melalui penggalangan dana 'keroyokan' melalui Koperasi yang bakal bernama Koperasi Perawat Indonesia akan menghadirkan 'oase' di padang pasir yang gersang, maksudnya akan hadir nama sebuah Rumah Sakit di Indonesia yang dilabeli nama sosok Perawat tanah air (mungkin).

Perhatikan nama-nama Rumah Sakit di Indonesia, nyaris nama rumah sakit pakai gelar dokter, RSUD dr.Adnaan WD misalnya, atau silahkan cek di daerah anda apa nama RSUD-nya? pasti menggunakan nama dokter. Tidak bermaksud iri, tapi demikianlah kenyataan bahwa penghargaan profesi di kesehatan itu tercurah bagi profesi dokter, karena apa? Karena mereka berbuat lebih sehingga penghargaan datang tanpa diminta.

Inilah kesempatan bagi Perawat Indonesia untuk memulai menghargai profesinya sendiri, membangun dan berkonsolidasi melalui Koperasi Perawat Indonesia yang digagas, sebagaimana yang dilansir di situs resmi Koperasi Perawat Indonesia.

"Hingga kini, (1/4) sebanyak 212 orang Perawat telah mendaftarkan dirinya menjadi anggota. Ungkap Nurudin di salah satu grup media sosial. Nurudin salah satu pendiri Koperasi Perawat Indonesia, beliau bekerja di Qatar di perusahaan oil dan gas, beliau tidak henti-hentinya mengkampanyekan di media sosial, mengajak Perawat Indonesia bergabung.

Sugeng Riyadi pun demikian, Perawat yang mengais Riyal di Qatar ini, juga sangat aktif memberikan informasi seputar prospek Koperasi Perawat Indonesia. "Ide ini mungkin dianggap aneh. Ide untuk menyatukan ratusan ribu perawat Indonesia di seluruh pelosok nusantara bahkan luar negeri ke dalam satu wadah bernama Koperasi. Tapi penting diingat bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Jika punya keinginan kuat yang didukung dengan usaha yang tulus dan dengan perkenan dari Yang Maha Kuasa, maka Nothing is impossible!" Serunya di media sosial.

Ide Pendirian Koperasi Perawat Indonesia Dari Media Sosial Hingga Menggelar Munas

Nurudin dan Sugeng Riyadi adalah pentolan menginisiasi pembentukan Koperasi Perawat Indonesia di media sosial. Berawal dari diskusi di grup hingga mampu melobi senior Perawat yang telah malang melintang di Jawa Tengah, sebut saja Edy Wuryanto, pernah jadi kandidat Ketua Umum PPNI tahun lalu, yang saat ini masih aktif jadi pengurus PPNI Jateng, juga siap pasang badan menginvestasikan dananya demi merealisasikan terbentuknya koperasi yang digagas ini.

Draft AD/ART telah mereka siapkan, dan berencana menggelar Munas (Musyawarah Nasional) perdana pada tanggal 12 Mei mendatang, bertepatan dengan peringatan hari Perawat sedunia. Munas rencana digelar di gedung pusat pengembangan Keperawatan ( Java Nursing Center), Jawa Tengah.

Demikian juga Perawat senior sekaligus pengusaha yang berdomisili di Lampung, ia adalah "Bapak Nurdiono" kata Sugeng Riyadi. Mas Sugeng menambahkan, "Bapak Nurdiono. Seorang perawat yang saat ini sudah menyandang gelar S3 dari UGM. Beliau berdomisili di Lampung. Beliau adalah pemilik TEGAR TV Lampung dan komisaris beberapa Rumah Sakit disana. Dan, Alhamdulillah sudah bergabung, dan akan ikut membesarkan Koperasi Perawat Indonesia." Bebernya.

Prospek Koperasi Perawat Indonesia

Pandangan penulis, ini adalah langkah hebat yang akan membangkitkan ekonomi Perawat nasional. Sebagaimana kita ketahui Koperasi adalah soko guru nasional yang akan menopang ekonomi yang goyah.

Potensi Perawat yang jumlah ribuan jika dikelola dengan baik, tentunya akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang sangat besar. Rasanya sangat mudah mendirikan Rumah Sakit atau Pelayanan kesehatan atas nama Koperasi Perawat Indonesia. Dan, keuntungan juga bisa memodali Perawat-Perawat Indonesia lainnya yang ingin buka usaha, serta meningkatkan pendapatan anggota yang telah berinvestasi melalui Sisa Hasil Usaha (SHU).

Namun, yang perlu jadi perhatian adalah keseriusan pengelolaanya. Orang-orang ( pengurus) yang dipilih di Munas nanti hendaknya adalah sosok yang memiliki visi-misi pantang menyerah. Memiliki latar belakang insting pengusaha, dan telah di tunjukan dengan usaha yang telah ia kelola. Idealnya, pengawas koperasi didatangkan dari luar profesi Perawat, seperti butuh sentuhan Akuntan publik misalnya. Hal teknis inilah jadi penentu sukses atau tidaknya Koperasi Perawat Indonesia senantiasa. Selain transparansi laporan keuangan yang akuntabel.

Peran PPNI Terhadap Rencana Pembentukan Koperasi Perawat Indonesia.

Penulis sangat sepakat, jika Koperasi Perawat Indonesia di bawah badan usaha milik PPNI, artinya Koperasi yang akan dikukuhkan ini bagian dari PPNI, tidak berdiri sendiri, tapi bentuk badan usaha milik PPNI.

Pertanyaannya, apakah pengurus PPNI pusat tidak melihat apa yang digagas oleh aktivis Perawat ini sebagai potensi luar biasa? yang bisa dijadikan kekuatan ekonomi organisasi profesi?

Meskipun ada koperasi yang telah dikelola PPNI, namun tidak bersifat nasional, hanya diserahkan pada masing-masing wilayah, cabang dan ranting. Dan, pengelolaanya belum tertata dengan baik.

Harapan penulis, semoga Munas berjalan lancar, dan PPNI mengambil peran di Munas nanti. Semoga! ( AntonWijaya).