Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beda Istilah Resesi Ekonomi dengan Resesi Kesehatan

Medianers ~ Resesi ekonomi terjadi karena daya beli masyarakt rendah, dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sangat lambat. Dapat disimpulkan, istilah resesi dalam ekonomi adalah kemerosotan.

Resesi ekonomi atau kemerosotan ekonomi salah satu penyebabnya, karena adanya bencana, seperti bencana non alam Covid-19. Masyarakat sulit mengembangkan usaha, sehingga arus jual beli menurun.

Mengatasi resesi ekonomi adalah dengan cara memberi bantuan keuangan pada masyarakat, agar roda ekonomi arus bawah kembali bergerak. Sehingga daya beli masyarakat kembali bangkit.

Sementara itu, istilah resesi juga digunakan di bidang kesehatan, terutama kedokteran. Ada istilah resesi usus. Resesi usus artinya pemotongan usus.

Usus bisa saja dipotong karena terjadi penyumbatan dan invaginasi usus. Bisa tersumbat oleh makanan, terutama pada bayi yang belum dibolehkan mengkonsumsi makanan keras.

Atau tersumbat karena adanya kanker didalam usus, sehingga angin pun tak bisa lewat di rongga usus. Kalau hal itu terjadi, perut seseorang akan tampak membesar.

Gejalanya merasakan tidak bisa BAB, mual, muntah, bahkan nyeri hebat di daerah perut. Jadi, setelah pemeriksaan penunjang lengkap kemungkinan dokter akan melakukan pemotongan usus.

Selain resesi ekonomi dan resesi usus, dalam konteks ini, ada juga istilah yang sama, yaitu collapse. Dalam ekonomi, istilah collapse sama dengan bangkrut.

Dapat dicontohkan, sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu, agar tidak collapse, mulai merumahkan karyawan, dan mengurangi produksi. Hal tersebut, terjadi sebagai dampak dari Covid-19.

Sebab, masyarakat tidak lagi membeli sepatu baru. Kendati anak baru masuk sekolah, yang biasanya pasti mengganti sepatu lama dengan sepatu baru.

Masyarakat lebih prioritas menggunakan uang untuk kebutuhan pokok saja. Dimasa pandemi, yang utama sekali dibutuhkan adalah kebutuhan bahan pokok.

Sedangkan kebutuhan sekunder, tersier dan lux, bisa diundur dulu, dengan tetap menggunakan barang lama, seperti sepatu tadi misalnya.

Manakala situasi tersebut berlangsung lama, niscaya perusahaan sepatu akan mengalami bangkrut. Sebab, produk yang telah dibuat, sulit dipasarkan karena tidak ada yang membeli.

Barangkali ada yang berargumen, kenapa tidak diekspor? Ini yang lebih susah, Covid-19 adalah pandemi, dimana seluruh negara terdampak, dan juga mengalami resesi ekonomi.

Oleh karena itu, sebagaimana diawal tulisan, Saya katakan masyarakat butuh stimulus atau bantuan keuangan, agar daya beli masyarakat kembali bergulir dipasaran, dan bisa beli sepatu.

Sedangkan istilah collapse di bidang kesehatan, memiliki makna kelumpuhan atau ketidak mampuan organ menjalankan fungsinya.

Dapat dicontohkan, usus yang tersumbat dalam jangka waktu lama, besar sekali kemungkinan akan mengalami kematian jaringan. Ditandai dengan adanya kebiruan, pertanda tidak dialiri darah.

Jika ditemukan situasi demikian, berarti usus bisa dikatakan collapse, telah lumpuh tidak lagi mampu menjalankan fungsinya. Sehingga wajib dipotong beberapa centimeter.

Yah, mungkin itu saja pendapat Saya terkait beda resesi ekonomi dengan resesi kesehatan, juga beda makna collapse di bidang ekonomi dengan collapse di bidang kesehatan. (Anton Wijaya)

Posting Komentar untuk "Beda Istilah Resesi Ekonomi dengan Resesi Kesehatan "