Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Permainan Slot, Jengkel tapi Rindu

Medianers, Opini - Cukup lama Saya tak menulis. Sejak Covid-19 produktifitas karya tulis turun drastis. Tidak saja vakum menulis, tali silaturahmi juga nyaris terkikis. Saya sangat jarang berkumpul dan ngopi bareng dengan kawan penulis di Kota Saya. 

Dikala tidak lagi berdiskusi dan berinteraksi dengan kawan- kawan wartawan. Saya seakan mati ide, mati daya nalar dan lemah menuangkan karya di ruang publik. Saya juga tidak lagi aktif bersosialisasi di aplikasi daring. Tapi, lebih doyan main slot. Sebuah game bikin otak tak berpikir cemerlang.

Itulah realita pribadi dalam tahun ini ( baca : 2021). Yang tak pantas sebetulnya dituliskan. Tapi apa daya, Covid-19 lah biang keladinya. Dan, game slot yang menambah kekacauan. Padahal, sebelumnya, Saya paling tidak suka melihat orang main game. Apa lagi pertaruhan online.

Bicara tentang Covid-19. Ini seakan tidak ada akhirnya. Semua kita akan kena semua, terinfeksi, lalu sembuh. Dan, imunitas kawanan tercipta. Nan lemah tumbang, yang kuat bertahan. Saya termasuk orang yang ketat dengan protokol kesehatan, dan Saya terapkan itu pada keluarga kecil Saya. Tapi, itu dulu. Karena akhirnya pertahanan itu roboh juga. 

Dimasa pandemi Covid-19 ini, tidak banyak yang bisa dilakukan, semuanya serba terbatas. Hanya memutar slot yang bebas, itu pun kalau ada koin. Dengan harapan mendapatkan kemenangan. Hanya itu hiburan menarik. Sebab, keluar rumah tidak aman buat diri sendiri maupun bagi orang lain. 

Melampiaskan hobi dengan menulis di blog, dewasa ini tidak lagi menjanjikan. Angka kunjungan sangat sedikit. Bikin patah hati. Orang lebih suka menonton youtube, dari pada membaca. Itulah faktanya. Jadi, akhirnya mengeluh dan curhat dalam tulisan ini saja. Sebagai salah satu alasan Saya vakum menulis.

Saya coba pula bertani, hasilnya tak seperti yang didambakan. Setelah dipanen, jahe Saya tidak laku. Harga sangat tidak pantas. Akhirnya, merugi. Lalu, Saya putar slot kembali. Kalau chip tak terbeli, jadi kaum dhuafa, mengemis sedekah ke kawan-kawan. Inilah dunia khayalan sejati. Ingin merdeka bermodalkan sedekah.

Permainan slot bagi Saya bagaikan 'sabenan'. Kata sabenan ini, Saya dapatkan dari almarhumah Amak. Ia mengatakan kuku kaki rusak di bagian tepi dan beraroma busuk jika dicium disebut sabenan. Nah, sabenan ini sering dicukil pakai peniti, lalu dicium baunya. Kendati beraroma tidak sedap, orang- orang ketagihan menciumnya.

Menciumnya malu-malu, nanti dilihat orang lain. Terkadang sabenan sangat menyakitkan, terasa nyeri. Dan, sangat menjengkelkan. Namun merindukan, tiap ada kesempatan kembali dicukil dan dihidu aroma busuknya. Begitu pulalah main slot. Seperti sabenan, menjengkelkan namun sangat merindukan.

Banyak teman Saya telah menghapus aplikasi itu dari androidnya. Paling lama hanya 3 hari saja. Lalu, diunggah lagi. Beli lagi koin, putar lagi, dan 'tentukan' (kalah). Syukur menang, tapi kebanyakan pantang menyerah sebelum tentukan. Demikianlah yang sangat menjengkelkan. Tapi, selalu dirindukan. Entah sampai kapan kekonyolan ini akan terus berlanjut. Sebab kodok belum memberi jawaban. Hanya kakek saja yang ketawa. Demikian. (AW)

Posting Komentar untuk "Permainan Slot, Jengkel tapi Rindu"