Budi Mulyadi: Perawat Indonesia Merupakan Profesi Tahan Krisis
![]() |
DR(C).Budi Mulyadi, S.Kp, Sp.Kom berpose bersama Ns.Raswin Irzan, S.Kep panitia pelaksana seminar ilmiah Keperawatan |
Menurut DR(c).Budi Mulyadi, S.Kp, Sp.Kom selaku narasumber yang memberikan materi Kompetensi Perawat Hadapi MEA bahwa, "MEA tidak perlu ditakutkan, yang perlu dikhawatirkan adalah penghasilan. Kita (Perawat Indonesia) harus siap menghadapi tantangan dan bagaimana cara meningkatkan penghasilan." Ungkapnya.
Budi Mulyadi menambahkan, "Jauh hari sebelum MEA diberlakukan Perawat Indonesia telah tersebar di berbagai negara. Hal demikian salah satu indikator bahwa Perawat Indonesia bisa bersaing dengan Perawat asing."
"Namun sangat disayangkan, hingga hari ini masih ada Perawat yang digaji 100 ribu perbulan, dan bahkan ada yang tidak digaji serta masih banyak ditemukan Perawat diupah di bawah UMR." Tukuk narasumber yang juga urang awak ini.
"Selama ini sejawat di daerah masih banyak yang krisis penghasilan. Artinya Perawat Indonesia merupakan profesi tahan krisis. Jadi tidak ada alasan Perawat Indonesia takut hadapi MEA. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara upah yang diberikan pada Perawat profesional di Indonesia layak." Tandas Budi Mulyadi.(AntonWijaya)