Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Riwayat RSUD dr Adnaan WD, Menuju Akreditasi Paripurna

Medianers ~ Rumah sakit bersejarah terletak di Jalan Ade Irma Suryani Nasution, Nomor 25, Kota Payakumbuh yang telah berdiri sejak zaman penjajahan, yakni pada tahun 1923 memiliki riwayat berliku menuju akreditasi paripurna.

Sebagai pilihan layananan kesehatan bagi masyarakat Kota Payakumbuh dan termasuk daerah tetangga, kabupaten Limapuluh Kota , Tanah Datar dan hingga propinsi Riau, juga memiliki ragam cerita unik nan menarik.

Seperti, sejak eranya dokter Adnaan WD asal Palembang yang tercatat sebagai dokter pertama sekaligus sebagai pimpinan telah banyak memberikan layanan kesehatan pada masyarakat, terutama menyelamatkan nyawa dari ancaman penyakit dan kecacatan.

Berjalannya waktu, dari masa ke masa, tidak sedikit pula layanan rumah sakit yang mulanya berstatus sebagai type D dan ditetapkan menjadi type C, pada tanggal 26 Februari 1993, melalui SK Menkes No.191/Menkes/SK/II/1993 tersebut, selalu menjadi sorotan tajam, agar pelayanan pada masyarakat semakin baik.

Namun, rumah sakit 'pelat merah' yang dikukuhkan namanya menjadi RSUD dr Adnaan WD pada 10 April 1993 itu, tetap menjadi pilihan dan selalu menjadi perhatian pemangku kepentingan.

Sejarah mencatat, RSUD dr Adnaan WD pernah mendapatkan penghargaan sebagai Rumah Sakit  yang melaksanakan pelayanan prima kepada masyarakat dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2004, dan pernah pula terakreditasi 16 layanan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tahun 2010.

Walau memiliki prestasi, RSUD dr Adnaan WD masih tetap butuh perbaikan dan penilaian objektif secara maraton oleh KARS sebagai lembaga penilai rumah sakit nan kredibel.

" Tantangan kedepan semakin berat, tahun ini ( baca : 2017) merupakan kesempatan berbenah. Kalau tidak, versi penilaian KARS pada tahun 2018 mengalami perubahan. Jadi mau tidak mau, kita harus siap diakreditasi akhir tahun ini, " ungkap dokter Efriza Naldi yang diberi amanah oleh Walikota Payakumbuh sejak 17 Maret 2017 nan lalu.

Semenjak didaulat menjadi direktur, dokter Efriza Naldi langsung melakukan aksi, melanjutkan persiapan akreditasi yang telah digagas oleh direktur sebelumnya dr.Elista Yosepha. Semangat terus digelorakan. Semua unit dan petugas dapat jatah dan tugas tambahan agar progres perbaikan terus berjalan.

Tak tanggung-tanggung, target kelulusan adalah paripurna, yakni 15 Pokja yang akan dinilai. Sementara, di tahun 2017, RSUD dr Adnaan WD sedang membangun fisik gedung, seraya sedang melakukan renovasi dibeberapa ruangan. Sehingga suara pesimis 'gagal' akreditasi juga berkumandang dikalangan internal.

Namun, percaya diri dan dorongan segenap manajemen, dan tenaga fungsional serta Komite Medik yang diketuai oleh dr.Chairul Abdi dan Komite Keperawatan yang dipimpin Ns.Novera Akmal seakan memberikan energi tambahan pada direktur utama untuk tetap optimis meraih akreditasi paripurna.

"Komite Medik akan dukung penuh pembenahan dan perbaikan pelayanan, dan kita juga siap menerima masukan dari surveior KARS, jadi kita menyatakan berkomitmen diakreditasi oleh KARS," ungkap dr.Chairul Abdi saat dimintai tanggapannya.

Baca Juga : Selama 3 hari, Surveior KARS Nilai RSUD dr Adnaan WD

Hal senada juga disampaikan oleh ketua Komite Keperawatan bahwa, " Komite Keperawatan siap bekerja keras dan cerdas membenahi layanan sesuai standar, demi menuju akreditasi paripurna," tegasnya.(AW)