Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mereka Mungkin Lupa Namamu, Tapi tidak Melupakan Kebaikanmu

Medianers ~ Suatu hari, seorang teman menceritakan kisahnya, nan tergesa-gesa pulang kampung menemui keluarga. Habis dinas malam. Dia singgah sebentar di kontrakan, lalu bergegas naik bus di Kota Payakumbuh menuju Kota Padang.

Di perjalanan, di atas bus, kernek memungut ongkos penumpang. Teman tadi, mengaruk saku celana belakang. Alangkah terkejutnya dia. Dompet tidak ada. Ia pun memeriksa saku celana depan, isinya kosong melompong.

Rasa khawatir mulai bergelayut di benaknya. Dilirik di sekitar tempat duduk, juga tidak terlihat ada dompet tercecer. "Ondeh, tertinggal dompet di rumah kontrakan mungkin," dugaanya saat itu, demikian beliau menceritakan kepada penulis.

Gelagat teman itu, diperhatikan oleh penumpang lain, yang duduk berdekatan dengannya. " Ada yang hilang pak, " tanya penumpang itu. Dengan tergagap sang teman menjawab, " i i ya, dompet saya tidak ketemu. Mungkin tercecer di rumah," katanya.

"Biar Awak saja yang membayarkan ongkos bapak," ulas penumpang yang duduk berdekatan dengannya. Teman penulis, merasa malu bercampur senang dapat tawaran. Namun, ia tak mampu mengangguk, hanya memberikan senyum ragu.

"Bapak tidak usah khawatir. Memang saya tidak tau nama bapak. Tapi saya mengenal siapa bapak," tambah penumpang itu. Belum sempat memberikan respon, ia kembali mengatakan sesuatu yang bikin teman penulis merasa kaget.

" Bapak kerja di rumah sakit umum kan? Dulu, Ayah saya pernah dirawat di sana, dan bapak yang merawat," katanya. " Izinkan, saya membantu bapak. Biar saya yang membayar ongkos, karena bapak pernah pula membantu Ayah saya," pintanya.

Teman penulis sangat terharu ketika itu, ia tidak menduga situasi demikian bisa terjadi. Dan, ia menceritakan hal tersebut pada penulis sebagai inspirasi terbitnya tulisan ini.

"Menolong orang lain, dan sesama manusia jadikan sebagai ibadah, dan lakukan dengan ikhlas," petuahnya saat itu, yang penulis rasa elok dan tidak ada salahnya dituliskan di medianers.

Apa yang dialami teman penulis tersebut, barangkali bisa menginspirasi pembaca, agar selalu berbuat baik kepada siapa saja. Maya Angelou, seorang penulis, sekaligus penyair, warga Amerika Serikat keturunan Afrika- Amerika, pernah mengungkapkan kalimat bijak. Katanya:

"They may forget your name but they will never forget how you made them feel.”

Jika diartikan, kurang lebih maksudnya seperti ini, "mereka mungkin lupa namamu, tetapi mereka tidak akan pernah melupakan bagaimana perasaanmu.”

Manakala dikaitkan dengan cerita teman penulis di atas, maka sangat relevan quotes Maya Angelou diadopsi menjadi," pasien dan keluarganya mungkin lupa namamu. Tetapi, mereka tidak akan pernah melupakan bagaimana caramu merawatnya," demikian.(Anton Wijaya)